Jumat, 18 Juni 2010

Tips Fotografi Pemula

Selalu bawa kamera
alasan utama mengapa anda melewatkan momen yang bagus untuk difoto adalah karena anda tidak membawa kamera. Jadikanlah suatu kebiasaan untuk selalu membawa kamera kemanapun anda bepergian karena anda tidak tahu momen-momen atau pemandangan-pemandangan apa yang akan anda temui nanti ketika belajar properti fotografi. Belilah tas atau tempat untuk kamera anda karena hal tersebut dapat memudahkan anda membawa kamera, selain itu juga dapat melindungi kamera anda dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti goresan maupun benturan dengan benda lain. Tas atau tempat kamera yang memiliki busa dan memiliki lapisan luar yang cukup keras adalah pilihan yang cerdas untuk hal ini.

Foto lebih banyak lagi
jika anda berfikir bahwa anda telah cukup banyak mengambil foto, tidak demikian adanya, terutama jika anda adalah pemilik kamera dijital atau bisa juga mengikuti bimbingan psikologi huekekek. Hasil foto kamera dijital disimpan dalam format dijital (berkas), jadi tidak ada kerugian bagi anda untuk mengambil foto lebih banyak. Memang foto tersebut akan menghabiskan sejumlah space pada kartu memori anda, namun nantinya anda dapat dengan mudah menghapusnya jika anda tidak puas dengan hasil foto tersebut. Mengapa anda mengambil sebuah foto jika anda bisa mengambil banyak foto? Tidak usah ragu, karena mungkin tempat di mana anda mengambil foto tersebut tidak akan anda kunjungi lagi. Foto sebebas-bebasnya, karena pemandangan/adegan sehari-hari yang membosankan dapat saja menjadi bersejarah beberapa tahun kemudian.


Percaya pada mata anda
mempelajari aturan-aturan composition adalah hal yang baik, namun aturan-aturan tersebut kadangkala tidak berlaku dan ada kalanya anda harus mempercayai mata anda. Ketika kita akan memfoto sebuah objek, gerakkan atau pindahkan kamera dan jelajahi pemandangan sekitarnya. Ketika anda menemukan sudut potret yang menurut anda bagus, fotolah dengan segera.

Latih mata anda
lihat dan perhatikan dengan seksama foto yang anda ambil. Cobalah untuk menemukan kekurangan-kekurangan dan kritiklah hasil foto tersebut. Apakah foto tersebut sesuai dengan apa yang kita inginkan pada saat kita memfoto? Apakah anda suka composition-nya? Aktivitas peninjauan kembali hasil foto oleh anda sendiri sangat esensial dalam meningkatkan indra fotografi anda.

Kenali kamera anda
anda tidak perlu menghafal setiap fitur pada kamera anda sesegera mungkin. Akan lebih mudah mengingat fitur-fitur anda dengan perlahan-lahan mencoba fitur-fitur kamera anda satu-persatu melalui aktivitas pendidikan fotografi sehari-hari. Analoginya seperti saat kita belajar mengganti persneling saat mengendarai sepeda motor atau mobil. Jadikan kemampuan mengutak-atik fitur kamera menjadi kebiasaan anda. Dengan demikian anda tahu dengan baik fitur-fitur apa yang mesti dipakai pada saat memfoto suatu objek atau pemandangan.

Selalu bekerja pada berkas salinan
hal ini berlaku untuk era baru fotografi yaitu kamera dijital. Perlu anda ingat bahwa sebelum anda membuat foto salinan maka foto yang anda punya adalah foto satu-satunya yang masih asli. Biasakanlah membuat salinan atas berkas foto yang akan anda utak-atik. Beberapa perangkat pengolahan/pengorganisasi gambar dijital biasanya menyertakan fitur ini.

sumber:
http://radenferdy.wordpress.com

Menyikapi Terbatasnya Alat Fotografi

Kreativitas memang menjadi kunci utama untuk semua seni, ide-ide original nan inovatif pun menjadi daya tarik tersendiri buat para pelaku seni agar karyanya bisa dilirik orang. Namun saat ini sayang sekali kalau kreativitas kita terbentur dengan keterbatasan alat semacam teknologi terbaru.

Sebenarnya sama sekali tak ada hubungannya kreativitas seseorang dengan kecanggihan teknologi yang bisa digunakan saat ini. Seringkali kita dengar kalau teknologi yang canggih hanya “membantu” kita untuk lebih berkreasi more and more again.

Berikut beberapa tips “mengakali” keterbatasan alat

1. Punyai Minat, dan Kemauan yang kuat!

Kemana arah akan kita lalui? Serius atau tidak menekuni fotografi?

2. Pikirkan sesuatu secara terbalik

Memikirkan sesuatu secara terbalik mempunyai kekuatan yang sangat besar buat kita, contohnya waktu kita punya pikiran “wah, mereka itu berbakat ya? saya?”. Nah kenapa tak dibalik saja menjadi “Wah, mereka berbakat sekali ya? pasti aku juga nih”, walau terlihat agak narsis, tapi hal ini bisa jadi kekuatan buat kita.

3. Selalu bersyukur

Wujud dari kepuasan kita terhadap sesuatu kemudian diimbangi dengan usaha yang maksimal. Hal ini bisa menjadi kekuatan kita juga.

4. Jangan Minder dan percaya diri

Yang penting jangan minder dan pede setengah mati. Saat berhasil mendapatkan foto model agency jangan terlampau berbangga hati. Dan kalau tidak mendapatkannya, jangan patah semangat.

5. Sering melakukan “Brainstorming”

Aktivitas brainstorming atau pengumpulan ide-ide jadi aktivitas yang asik dalam fotografi, tak jarang ide gila bisa kita jadikan tema untuk karya kita. Sering melakukan brainstorming, dengan sendirinya otak kita jadi tajam untuk hal kreativitas yang satu ini.

6. Jangan Mencontek Karya

Hal ini sering dilakuin para newbie, isi dapetnya suatu inovasi, tapi kalau kita selalu mengandalkan inovasi, ide-ide brillian milik kita akan mati dengan sendirinya. Mari sama-sama kita meng-Original karya kita.

Setelah semuanya kita lalui, ada kalanya kita harus selalu belajar dan belajar, tanya ke orang yang lebih senior dan tidak ada salahnya ikut club fotografi. Di sana kita bisa berbagi pengalaman. Ambil yang positif, dan negatifnya dibuang jauh. Dan baca buku juga menambah wawasan kita.

sumber: http://okykrismadi.co.cc

Tips Memotret Untuk Fotografer Pemula

apa tujuannya? pertama adalah untuk mengenal karakter kamera anda. setiap kamera memiliki karakter yang berbeda bahkan untuk jenis yang sama.

kedua adalah untuk melatih teknik komposisi. apa itu komposisi? begini, pada dasarnya memotret tidak ada bedanya dengan melukis. bedanya, memotret adalah melukis dengan cahaya. merekam apa yang ada di hadapan kita untuk disimpan dalam frame kamera. komposisi adalah bagaimana kita meletakkan setiap objek-objek yang ada di depan kita dalam kotak frame foto. dimana letak orang sebaiknya? dimana letak bunga? seperti itulah, untuk hal ini sebaiknya anda mengikuti sekolah fotografi

komposisi tentu saja terserah anda. fotografi adalah seni, bukan matematika. memang ada sih teknik komposisi klasik yang selalu diajarkan kelas-kelas fotografi. teknik klasik itu bernama the rule of the third. prinsipnya adalah membagi area foto menjadi tiga bagian. foreground adalah daerah bagian depan, point of interest (poi) adalah objek yang menjadi titik cerita, dan background adalah daerah yang ada di bagian belakang poi. the rule of the third juga membagi kotak frame menjadi tiga bagian. kiri, tengah, dan kanan. atas, tengah, dan kanan. nah, kunci sakti dari teori ini adalah: tempatkanlah poi pada garis perpotongan tiga bagian itu. kapan-kapan saya akan menjelaskan lebih detail teknik komposisi ini. tapi pada dasarnya, komposisi adalah bebas sesuka hati fotografer.

bagaimana dengan settingan kamera cek disini kursus gratis? berapa setting untuk landscape, portrait, night view, atau sunrise? saya bisa jawab, tidak ada settingan baku, semuanya tergantung kondisi di lapangan waktu kita memotret. jangan dipusingkan oleh kombinasi apperture, shutter speed, dan iso. sudahlah, set dulu di auto. jepret sebanyak-banyaknya.

eksplorasi objek, sudut yang berbeda

kalau anda sudah cukup mengenal kamera anda, saatnya melangkah ke step selanjutnya. eksplorasi objek. set kamera di mode manual (m), apperture priority (a/av), atau shutter priority (s/tv). saya pernah membaca, untuk melatih pengeksplorasian objek, bisa dilakukan dengan cara memotreti benda-benda yang ada di kamar anda. syaratnya, tiap hari benda yang sama itu harus berbeda sudut dari kemarin dan begitu seterusnya.

urusan bagus atau tidak bagus itu urusan personal. sekali lagi, foto itu bukan matematika, cth kursus bangunan. karena itulah bagi saya foto itu tidak bisa dilombakan mana yang terbaik mana yang terjelek. tidak. karena rasa seni itu subjektif. foto itu urusan hati fotografernya. kalau ia puas dengan foto yang kata orang jelek, itulah foto yang bagus.

sumber:http://blog.galihsatria.com